Jumat, Oktober 4, 2024
spot_img

Bale Tapa

Kepada ikan tuna yang diasapi, orang Sulawesi Selatan khususnya Bulukumba memberinya nama: bale tapa. Bale artinya ikan. Tapa artinya asap atau diasapi.

Tentu sulit menemukan hubungan morfonemik antara bale tapa dengan tapa dalam Bahasa Indonesia yang bisa berarti semedi atau lelaku ritus hening dalam gua. Tapa di Sulawesi Selatan berkonotasi bau khas dari sebuah hasil pembakaran di tungku dapur.

Bahkan ada istilah “mabbau attapang.” Anda tidak bisa memahami istilah yang satu ini jika Anda bukan kaum perokok. Lebih khusus lagi jika Anda bukan icokers alias penikmat rokok tingwe alias gulser atau gulung sendiri.

Sebenarnya susah-susah mudah untuk menemukan bale tapa. Banyak dijual di pasar tradisional yang edisi sekali sepekan. Itu pun tidak setiap edisi ada bale tapa.

Dengan bumbu bawang merah, bawang putih, cabe keriting yang dihaluskan lalu ditumis dan омг dicampurkan dengan air asam jawa dan kecap, jadilah lauk yang sangat enak.

Resep lainnya yang mengundang selera yaitu bale tapa dimasak pakai santan, dicampur belimbing wuluh, dan ditaburi bawang goreng.

Apakah Anda ngiler membaca deskripsi resepnya? Tapi tunggu dulu. Jangan coba-coba mencari bale tapa di musim penghujan. Itu saran dari seorang teman saya. Konon bale tapa akan terasa gatal jika diterpa air hujan. Entah benar atau tidak.

Emak-emak di kampung saya kadang memang bertanya kepada penjual bale tapa, “Ndak gatal ji ikan ta, puang?” Dan tentunya jawaban normatif dari penjual berbunyi, “Iye ndak gatal ji, puang.”

Satu-satunya jawaban sedikit mengesalkan dari penjual adalah ketika bunyinya begini, “Iye ndak gatal ji puang. Kilihatmi sendiri toh, ini bale tapa ndak menggaruk-garukji. Berarti ndak gatal ji.” (*)

Pustaka RumPut, 30 Mei 2020

Alfian Nawawihttp://jalurdua.com/
Kolumnis dan Editor JalurDua.Com
RELATED ARTICLES

35 KOMENTAR

Most Popular

Recent Comments