Jalurdua.com mengucapkan Selamat Hari Pers Nasional Indonesia 9 Februari 2024

Become a member

Get the best offers and updates relating to Liberty Case News.

― Advertisement ―

spot_img

Jarak Dekat, Andi Herfida Optimis Kontingen FASI Bulukumba Raih Juara di Bantaeng

JalurDua.Com, Bulukumba - Sebelum berangkat untuk mengikuti lomba Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan, kontingen FASI Bulukumba dijamu dan bersilaturahmi dengan...
BerandaEdukasiGerakan Literasi Bulukumba Tetap Menggeliat di Tengah Pandemi

Gerakan Literasi Bulukumba Tetap Menggeliat di Tengah Pandemi

JALURDUA.COM, BULUKUMBA – Pandemi covid-19 tidak menyurutkan semangat para penggiat literasi di Bulukumba untuk tetap bergerak menebar virus literasi. Bahkan dalam bulan suci Ramadhan mereka jadikan momentum untuk mengintensifkan gerakan.

Sebagian besar penggiat literasi yang mengelola rumah baca maupun tergabung dalam komunitas tetap membuka layanan peminjaman buku secara gratis. Seperti yang dilakukan oleh Pustaka RumPut di Kelurahan Tanete Kecamatan Bulukumpa, Pojok Baca Sokko Bampa 137 di BTN Sokko Bampa Kecamatan Gantarang dan Pojok Baca Lereng Kajang-Kajang 137 di Kecamatan Herlang.

Ada pula komunitas memberlakukan sistem peminjaman buku dengan cara mengantarkan buku-buku langsung ke rumah peminjam. Seperti yang dilakukan oleh Rumah Baca Pinisi Nusantara 1986 yang dimotori oleh Basmawati Haris, Ontel Pustaka yang dimotori Islamul Kautsar. Aksi serupa juga dilakukan oleh komunitas Pustaka Kolektif.

Sementara itu, berbeda dengan komunitas lainnya, komunitas Hamaika PROject memilih berkolaborasi dengan beberapa komunitas melakukan aksi sosial berupa pengumpulan sembako untuk dibagikan kepada masyarakat kecil yang terdampak pandemi.

Pendiri Forum Pustaka Bulukumba (FPB), Alfian Nawawi, yang dimintai keterangan di Pustaka RumPut, Rabu (29/04/2020) mengutarakan bahwa aksi para penggiat literasi di Bulukumba di tengah pandemi merupakan inisiatif masing-masing relawan dan komunitas.
“Sejak dulu para penggiat literasi khususnya yang terhimpun dalam FPB dan GPB 137 memang senantiasa mengedepankan inisiatif. Tanpa komando dan semacamnya.”

Alfian yang juga pengelola rumah baca Dihyah Project dan Kedai Kopi Litera di Palampang mengaku harus menutup kedai kopinya buat sementara selama Ramadhan ini. “Untuk sementara layanan peminjaman buku kami alihkan di satu tempat, yaitu di Pustaka RumPut,” jelasnya.

Di tengah pandemi, Alfian juga fokus menulis dan sambil berusaha merampungkan beberapa naskah buku yang belum selesai. (Uno)