Bulukumba – Tiga anggota DPRD Bulukumba, yakni H. Bahtiar, Syamsir Siregar, dan Evi Wahyudi, tiba-tiba terhenti di Bundaran Titik Nol saat mendengar teriakan dari massa aksi yang menggelar demonstrasi, Senin (3/2/2025).
Ketiganya, yang saat itu mengenakan pakaian adat Kajang, dengan sigap menerima aspirasi para pendemo.
Aksi demonstrasi tersebut dilakukan oleh LSM Pati yang menuntut perbaikan atas proyek pembangunan fisik yang dianggap tidak sesuai standar. Para pendemo bahkan memblokade jalan di bundaran, menyuarakan aspirasi mereka sebagai bentuk kepedulian terhadap kualitas pembangunan di Bulukumba.
Meski sempat mendapatkan kata-kata kasar dari salah satu pendemo, ketiga legislator tersebut tetap merespons dengan tenang
“Kurang Ajar kau, siapako. Sambil menunjuk nunjuki salah satu anggota dewan, begitulah yang dikatakan salah satu pendemo yang sedang melakukan aksi.
Pendemo juga mendesak anggota dewan untuk segera turun langsung ke lapangan guna memeriksa proyek yang dipermasalahkan.
Namun, anggota dewan menegaskan bahwa pemeriksaan harus melibatkan tenaga ahli agar evaluasi dapat dilakukan secara objektif.
“Jika ingin turun ke lapangan, kita harus melibatkan tenaga ahli agar dapat memahami permasalahan infrastruktur dengan jelas,” ujar H. Adam.
Meski demikian, anggota DPRD menyatakan siap menandatangani penerimaan aspirasi dari LSM Pati dan siap ditindak lanjuti. Tak lama setelah itu, massa aksi membubarkan diri