Jalurdua.com, Bulukumba – Momen paling berharga namun menegangkan dalam sebuah pernikahan, saat seseorang mengucap janji suci di depan penghulu. Segala kekuatan dikeluarkan agar mampu berjalan lancar dan khidmat.
Namun apa jadinya, jika pernikahan dilakukan di falam masjid dan dikawal oleh personel kepolisian berseragam lengkap. Senjata laras panjang pun jadi saksinya.
Momen inilah yang dirasakan oleh Sardy (21) saat melepas masa lajangnya untuk mempersunting sang pujaan hati bernama Wulandari. Dikawal Polisi bersenjata lengkap, di depan penghulu lalu mengucap Syahadat fan Ijab kabul.
Bukan tanpa alasan pria muda itu melaksanakan ijab kabul dengan cara berbeda. Pria tersebut sedang tersangkut kasus narkoba yang membuatnya menjadintahanan di Mapolres Bulukumba.
Namun, Jeruji besi tak menjadi penghalang cinta pasangan sejati ini mengikat janji. Pernikahan yang berlangsung khidmat ini pun disaksikan Keluarga dan Personel Sat Narkoba Polres Bulukumba di Masjid Namirah Mapolrez, Senin (20/01/2020).
Pasangan ini mengaku ikhlas melangsungkan pernikahan di Masjid Namirah Polres Bulukumba. Sejak lama, mereka sudah menentukan tanggal pernikahan ini.
Namun lantaran adanya kasus yang dialami Aswan Sardy (21), keduanya terpaksa menikah dalam kondisi seperti ini. Meski demikian mereka mengaku senang akhirnya bisa menikah.
“Ada perasaan sedih sekaligus bahagia, sedihnya karena menikah di kantor polisi, senangnya hubungan yang telah terjalin selama 3 tahun, akhirnya halal dan resmi menikah,” ujar mempelai wanita.
Aswan Sardy (21) diamankan Satuan Reserse Narkoba Polres Bulukumba pada bulan November lalu dengan barang bukti satu sachet Shabu, 1 buah kaca Pyrex dan satu batang pipet sendok shabu.
Kasat Narkoba Polres Bulukumba Akp Hambali mengatakan, pihaknya mendukung dan memberi pelayanan terbaik bagi tahanan kasus Narkoba yang akan melangsungkan pernikahan.
“Tahanan kasus Narkoba yang akan melangsungkan pernikahan kami fasilitasi. Kita saling menghargai, polisi itu melayani masyarakat, itu yang kita lakukan,” katanya.
Usai acara, kedua mempelai tersebut harus berpisah karena sang pengantin pria kembali masuk ruang tahanan. Pengantin wanita pulang tanpa ada malam pertama dan bulan madu layaknya pengantin baru. (Uno)