Jalurdua.com mengucapkan Selamat Hari Pers Nasional Indonesia 9 Februari 2024

Become a member

Get the best offers and updates relating to Liberty Case News.

― Advertisement ―

spot_img

Bus Damri Hadir Menghubungkan Bandara Sultan Hasanuddin dan Pelabuhan ASDP Bira

JalurDua.Com, Bulukumba - kabar gembira datang bagi para wisatawan yang ingin berkunjung ke Bira dan Kepulauan Selayar. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, bekerja sama dengan...
BerandaEdukasiSiswa Bosan Dalam Kelas? Simak Jurus Gadis Relawan dari Bulukumba Ini

Siswa Bosan Dalam Kelas? Simak Jurus Gadis Relawan dari Bulukumba Ini

JalurDua.Com, Bulukumba – Mengapa kadang ada siswa nampak bosan dan bertingkah aneh di dalam kelas? Mungkin salah satu alasannya adalah karena metode belajar yang mereka kunyah selama ini masuk kategori monoton. 

Kasmayani, mentor kelas belajar gratis “Pendidikan Nol Rupiah” Gema Pandemi Desa Balong mencoba mengaplikasikan beberapa metode belajar kepada mereka.

“Setiap hari diusahakan berbeda, ada belajar di indoor dan outdoor juga.” Terang Kasma, sapaan akrabnya, salah seorang relawan Gema Pandemi Sektor Kecamatan Ujungloe, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Selasa penuh ceria 21 Juli 2020, Kasma mengajak anak-anak untuk belajar di luar ruangan. Bermain sambil belajar. Senyuman indah bermekaran di bibir kecil mereka. Wajah-wajah polos itu sumringah. Ekspresi mereka memberitahu bahwa mereka sedang bersemangat dan itu menggebu-gebu.

“Alhamdulillah.Itulah yang membuat hati menjadi bahagia ketika melihat mereka bisa tertawa lepas.” Kata Kasma sembari tersenyum.

Kasma yang memiliki nama lengkap Kasmayani Anwar,  S. Pd, M. Pd. ini mengungkapkan, bagi anak-anak itu mungkin hanya sebuah permainan namun dari semua permainan itu terdapat ilmu yang bisa mereka dapatkan. Semisal mereka dilatih untuk mampu bekerjasama dengan teman dalam kelompoknya. 

“Tertawa lepaslah nak karena inilah masamu untuk bermain.  Kelak jika dewasa itulah yang akan kalian ceritakan kepada teman-teman kalian bahwa hidup kalian indah sewaktu kecil. Karena dihabiskan dengan bermain dan bercanda dengan teman-teman masa kecil kalian. Begitu ucapan saya kepada mereka.” Cerita Kasma. 

Kasma menuturkan, setiap tahap pertumbuhan dan perkembangan anak-anak akan dilalui tanpa ada yang terlewatkan. Sehingga kelak jika dewasa mereka akan terbentuk menjadi anak yang mandiri dan bijaksana.

“Insya Allah, itu harapan yang saya panjatkan untuk mereka setiap kali menatap mereka belajar dan bermain, dan berdoa semoga setiap hal yang kita lakukan berbuah ibadah dan bermanfaat baik bagi hidup mereka nanti. Sebahagian orang berkata, mengajar anak-anak kecil itu tak mudah dan butuh kesabaran yang luar biasa. Tapi bagiku, itu akan terasa susah kalau kita menganggapnya susah. Mereka tidak nakal. Mereka tidak cerewet. Itulah masanya mereka. Jangan dihentikan ataupun digertak. Masanya dia, kecuali anak sudah berumur 17 tahun ke atas dan masih saja bermain dan berlari-lari maka itu yang perlu ditegur.” Urai gadis alumnus S2 dari UNM Makassar ini.

“Kataku setiap hari kepada mereka, semoga bisa menjadi generasi penerus yang jauh lebih hebat lagi, nak..Jika kemauan ada maka apapun yang diinginkan akan terwujud. Teruslah belajar nak. Hari ini mungkin hanya dua kata yang mampu kalian katakan.  Besok menjadi empat kata.  Hari selanjutnya akan menjadi satu kalimat dan bulan depan akan menjadi satu paragraf. Begitupun selanjutnya. Akan bertambah,  lagi, dan lagi.  Meski kita terlahir dari suatu desa yang jauh dari perkotaan tapi punya nyali dan kemauan yang tinggi sehingga punya daya saing untuk berlomba di luar sana.” Kasma berkata, tetap dengan wajah cerah.

“Kami anak Kampung Kalicompeng, siap menjadi yang terbaik dan mendapatkan juara.  Bismillah. Itu yg harus diajarkan kepada mereka. Kelak jika dewasa harus menjadi kebanggaan kampung halamannya sendiri.” Tandasnya.(*).

Editor: Alfian Nawawi