Jalurdua.com – Jakarta | Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.
Persoalan stuntingbternyata masih dijumpai di beberapa kota besar, salah satunya di Jawa Tengah.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) mengungkapkan perbedaan data antara pusat dan daerah masih menjadi kendala khususnya terkait upaya penanganan stunting. Berdasarkan data Pemerintah Kota Semarang tercatat ada 1.367 dari total balita 44.058 yang mengalami stunting atau sekitar 3,1 persen. (Sumber Detik : 1/3/2022)
Selanjutnya, wilayah Jakarta Timur menyumbang kasus balita berkekurangan gizi tertinggi yaitu sebanyak 1.826 balita, dibandingkan wilayah DKI Jakarta lainnya. Padahal Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan angka stunting turun hingga 0 persen.
“Ekonomi keluarga ini berdampak pula terhadap pemberian nutrisi kepada anak – anak balita kita. Sehingga nutrisi yang kurang diberikan kepada balita ini dampaknya sangat panjang. Sehingga pastinya menimbulkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia rentan, entah itu rentan penyakit,” kata Krisdianto (Ketua Palang Merah Indonesia PMI Jakarta Timur) melalui keterangan tertulis yang diterima RRI.co.id di Jakarta, Rabu (26/1/2022). Link : https://m.rri.co.id/humaniora/kesehatan/1339098/stunting-ibu-kota-jakarta-timur-nomor-satu
Terkait stunting tersebut juga disampaikan oleh Pemerhati masalah sosial politik Dr. Syahganda Nainggolan pada suatu diskusi yang dipandu oleh Rahma Sarita (Realita TV, 6/3/2022).