Gadis yang hampir menginjak usia 30 tidaklah menyenangkan. Bahkan menyeramkan. Apakah perawan tua itu adalah sebuah aib?
Sang gadis dalam novel “Takdir Cinta Perawan Tua” mengembara dalam pertanyaan-pertanyaan yang melelahkan. “Haruskah aku seperti Khadijah kepada Muhammad? Mengutus orang untuk menyatakan cinta. Aku sudah lelah menjadi Fatimah, menunggu pria seperti Ali yang mencintai dalam diam kemudian datang melamar dan bersatu dalam ikatan pernikahan.”
Sang gadis bukannya tidak pernah jatuh cinta. “Mungkin Tuhan sengaja mematahkan hatiku untuk mengujiku?” Batinnya.
Suatu ketika, datang lamaran dari keluarga pria misterius yang tidak dia ketahui siapa sosoknya. Pria itu penuh teka-teki. Siapakah sebenarnya dia?
Alurnya penuh kejutan tak terduga. Ditulis dengan gaya bahasa yang enak dan sastrawi. Novel ini karya Assyifa Barizza, penulis Bulukumba yang juga pegiat literasi dari jaringan Gerakan Pojok Baca 137. Dia mengelola Pojok Baca Rakyat 137 Bolongnge, di Desa Salassae, Kecamatan Bulukumpa.
Dari jaringan tersebut, sebelumnya publik juga mengenal nama Juharnidah Anjayani Salrah, aktivis Pojok Baca Konjoa 137 Dusun Tanah Ejayya, Desa Manyampa, Ujungloe,yang novelnya terbit tahun 2019. Jauh sebelumnya, Sulfiani Ilyas, pegiat Pojok Baca Sunset 137 di Taccorong, menerbitkan buku motivasi dan beberapa antologi.
Assyifa Barizza adalah nama pena, sekaligus nama putri kecil dari Ervi Usman. Ia lahir dan besar di Desa Salassae, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Karya Ervi telah tersebar pada beberapa antologi cerpen bersama penulis-penulis lainnya di Indonesia. Antara lain:
- Soulmate (Love or Friendship) – Cleopatra Publisher
- Penggoda – Miranda Novelia
- Story Fear (Faithful Strokes of Phobia) – Cleopatra Publisher.
- Kembara Semesta – Yama Publisher
- Reinkarnasi – Cleopatra Publisher
6.Dari Sudut Kampus – Penerbit Babad Bumi
7.Our Love Story’ – Cleopatra Publisher ; 8.Permata Dalam Tembikar (Setiap Anak Istimewa) – Cleopatra Publisher ; - Dalam Dekapan Iman (Event Terbaik Hijrah) – Milenial Publisher.
Novel Takdir Cinta Perawan Tua adalah novel perdananya. Awalnya, menulis novel ini, diakui Ervi sebagai keisengan mengisi waktu luang di masa pandemi. Tidak menyangka, saat dia upload di grup daring menulis di salah satu platform media sosial ternyata mendapat sambutan dari ribuan pembaca dan dipinang oleh penerbit Miranda Novelia.
Setiap karya Ervi selalu bersetting Bulukumba sebagai bukti kecintaan pada tanah kelahirannya. Saat ini, Ervi sedang menggarap novel keduanya yang juga sudah dipinang penerbit.(*)
Liputan: Alfian Nawawi