Bulukumba, JalurDua.Com – Tanggul pengaman pantai roboh lagi di Tanuntung, Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
![](https://i2.wp.com/jalurdua.com/wp-content/uploads/2020/07/IMG-20200707-WA0003.jpg?resize=300%2C170&ssl=1)
Seorang tokoh pemuda setempat, Kaspul Beje, menuturkan bahwa tanggul itu roboh lagi.
“Tanggul yang jebol sebenarnya ditangani oleh PUPR dan BNPB tapi sudah roboh lagi.” Jelasnya, Selasa siang (7//2020).
Belum cukup sebulan, baru-baru ini Bupati Bulukumba meninjau langsung bencana jalan yang ambruk akibat hantaman ombak besar yang telah merobohkan tanggul pengaman pantai dan telah mengikis setengah badan jalan di Tanuntung.
Peninjauan langsung itu dilakukan setelah adanya laporan masyarakat pesisir pantai pada hari Sabtu (6/6/2020).
“Tadi malam, saya langsung hubungi Kadis PUPR dan BPBD untuk mendampingi saya hari ini bersama-sama meninjau lokasi tersebut dan setelah melihat kondisi jalan, saya perintahkan untuk mengambil langkah tanggap darurat. Jangan sampai bertambah parah, segera laksanakan kerja bhakti bersama masyarakat sekitar.” Kata Andi Sukri AM Sappewali sewaktu berada di lokasi itu.
Bupati juga meminta kepada Camat Herlang dan Lurah Tanuntung untuk menyampaikan ke masyarakat agar pada hari Senin bergotong-royong membenahi tanggul.
“Kita kerjakan saja apa yang bisa kita lakukan, bekerja cepat dan tanggap untuk segera mengambil solusi menangani masalah ini, Koordinasikan segera dengan beberapa OPD untuk melakukan tanggap darurat” ujar A. M. Sukri.
Bupati juga mengungkapkan kondisi keuangan tahun ini yang sangat memprihatinkan akibat wabah covid-19. Bupati mengajak dan memerintahkan BPBD, PSDA dan SatPolPP untuk sama-sama dalam mengatasi bencana yang mengakibatkan ambruknya jalan.
Keterangan Kadis PUPR, Rudy Ramlan, bahwa ada sekitar 40 meter yang harus dibuatkan pengaman pantai, seperti yang dilakukan di Jalur 2 Pantai Merpati.
“Kalau kita bisa kerja bersama antara pemerintah dan masyarakat, Insya Allah kita akan mampu menyelesaikan persoalan jalan ini” Ungkap Rudy Ramlan saat itu.(*)
Editor: Alfian Nawawi