Jalurdua.com mengucapkan Selamat Hari Pers Nasional Indonesia 9 Februari 2024

Become a member

Get the best offers and updates relating to Liberty Case News.

― Advertisement ―

spot_img

Bus Damri Hadir Menghubungkan Bandara Sultan Hasanuddin dan Pelabuhan ASDP Bira

JalurDua.Com, Bulukumba - kabar gembira datang bagi para wisatawan yang ingin berkunjung ke Bira dan Kepulauan Selayar. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, bekerja sama dengan...
BerandaEdukasiUpaya Penyesatan Sistematis Dengan Ganti Kurikulum?

Upaya Penyesatan Sistematis Dengan Ganti Kurikulum?

Oleh: Muflihana, S.Pd.

Semakin jelas saja arah pendidikan Indonesia hari ini yang berambisi menghilangkan konsep islam kaffah pada diri kaum muslim. Hal ini terkonfirmasi dengan getolnya pemerintah memberlakukan kebijakan-kebijakan tak berdasar. Melalui ketentuan regulasi penilaian yang diatur pada SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor 3751, Nomor 5162 dan Nomor 5161 Tahun 2018 tentang Juknis Penilaian Hasil Belajar pada MA, MTs, dan MI. Pada SK tersebut berisi tentang penghapusan seluruh materi ujian di madrasah yang mengandung konten khilafah dan perang atau jihad. 

Bahkan Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah pada Kementerian Agama (Kemenag), Umar, menjelaskan, bahwa  yang dihilangkan sebenarnya bukan hanya materi khilafah dan perang. Setiap materi ajaran yang dinilai berbaut tidak mengedepankan kedamaian, keutuhan dan toleransi juga dihilangkan. “Karena kita mengedepankan pada Islam wasathiyah,” kata Umar (republika.co.id).

Terlihat sudah agenda penjajahan melalui pemikiran terhadap kaum muslim semakin terasa. Arahan untuk menghilangkan jatidiri sebagai muslim semakin getol diaruskan. Agenda ini merupakan pesanan musuh-musuh Islam.Hal ini telah digaungkan terlebih dahulu oleh RAND Corporation pada tahun 2007. Sebelumnya RAND mengeluarkan hasil penelitian padatahun 2006 dengan judul “Building Moderat Muslim Network’’ (www.rand.org).

Maka pantas dikatakan bahwa agenda moderasi agama ini sangat didukung olehM enteri Agama Fachrul Razi keluaran rezim. Bahkan sebelumnya telah melakukan kerjasama dengan UEA di awal tahun 2020. Bukti ketundukan kepada agenda asing ini direalisasikan melalui revisi seluruh konten yang menurut mereka berbau radikal.

Penyesatan sistematis terhadap ajaran Islam semakin terlihat warnanya.Munculnya berbagai dukungan terhadap kaum LGBT, pelarangan cadar, sertifikasi ulama, hingga penghapusan materi khilafah dan jihad merupakan sekulerisa sisistematis bahkan penyebaran islamophobia olehpemerintah.

Berbagai alasan tak berdasar yang tak memiliki standar keilmuan pun semakin menampakkan kepemimpinan ruwaibidhah. Konsep khilafah dan jihad merupakan konsep murni ajaran Islam bahkan hampir keseluruhan ulama fiqih membenarkan hal ini. Lalu apa kedudukan Menag mengatakan ajaran ini tak relevan saat ini, sungguh pernyataan sesat dan menyesatkan.

Jelaslah bahwa keinginan untuk mengkerdilkan pemikiran Islam Kaffah ditengah umatlah yang menjadi tujuan utama. Pengaruh kaum muslim dan ulama lurus hari ini semakin terasa gaungnya bahkan menaikkan non muslim sebagai pemimpin pun gagal karena penolakan mayoritas umat. Reklamasi terhambat, prokontra ibukota baru dan berbagai agenda rezim semakin terganggu karena munculnya ulama-ulama lurus yang menentang hingga mendorong umat bergerak.

Hingar bingar Islam Kaffah serta konsep Khilafah yang sesuai manhaj kenabian menimbulkan kerinduan amat sangat di tengah umat. Karenanya rezim semakin ketakutan jika umat Islam sadar akan potensi keyakinan mereka serta ajaran Islam yang mampu memberikan kesejahteraan hakiki. Ketakutan rezim akan umat Islam yang tersadar atas keinginan penerapan Islam Kaffah semakin menjadi momok.

Kebijakan rezim yang sarat akan sekulerisme gencar diaruskan. Kurikulum yang menjadi rujukan mengarahkan anak umat memperjuangkan tegaknya Islam diganti materi yang mendorong merekamengganti Islam dengan sistem buatan manusia. Kurikulum yang seharusnya akan menjadi stimulan agar generasi muslim bergerak untuk memahami Syariat Islam diporakporandakan dengan kurikulum sesat dan menyesatkan.

Benarlah peringatan Rasulullah SAW, atas munculnya manusia-manusia yang tak memiliki dasar keilmuan dalam mengurusi umat.

“Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya akan datang kepada manusia tahun-tahun penipuan, di dalamnya orang yang berdusta dipercaya sedang orang yang jujur didustakan, orang yang berkhianatdiberi amanah, sedang orang yang amanah dikhianati, dan di dalamnya juga terdapat al-ruwaibidhah.” Ditanya, “Apaitu al-ruwaibidhah wahai Rasulullah?”Beliau bersabda: “Yaitu orang yang berbicara (memberi fatwa) dalam urusan manusia” (HR Ahmad).

Hadirnya pemimpin-pemimpin Ruwaibidhah ini yang senantiasa melakukan penipuan atas kaum muslim. Upaya penyesatan kaum muslim sejatinya bukanlah hal yang membuat kita semakin ketakutan. Melainkan kita sebagai muslim seharusnya telah lama mewanti-wanti dan melakukan persiapan atas membongkar segala upaya tersebut.

Umat Islam seharusnyaberada di garda terdepan menolak segala bentuk upaya sekularisasi atas kaum muslim. Hal ini pun telah diperintahkan sejak awal agar kita tak berdiam diri di kala melihat berbagai kemungkaran di depan mata kita. Allah SWT telah memerintahkan untuk menegakkan aktivitas amar ma’ruf nahi mungkar.

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma´rufdan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung [QS Ali Imran : 104].(*)

(Penulis adalah seorang aktivis muslimah di bidang pendidikan dan dakwah.)