Sabtu, April 1, 2023

Gustavo Petro, Mantan Pejuang Gerilya Menang Pilpres Kolombia

Date:

Populer hari ini

La Baco

Bagi Belanda, tidak semua anak keturunan ningrat bisa diajak bekerjasama. Terbukti banyak tokoh pemuda terpelajar yang bergelar Andi yang kemudian memimpin gerakan menentang Belanda.

Inai Tutu Iya Upa’, Inai Pacapa’ Iya Cilaka

Sejarah dunia menunjukkan hanya homo sapiens yang selalu bermasalah...

Jalurdua.com – Gustavo Petro, mantan gerilyawan gerakan revolusioner M-19, memenangi pemilihan presiden (pilpres) Kolombia pada Minggu (19/6/2022). Pedro yang berhaluan kiri mengalahkan taipan konstruksi Rodolfo Hernandez dengan selisih lebar sekitar 720.000 suara. Reuters melaporkan, Petro meraup 50,5 persen suara sedangan Hernandez mendapatkan 47,3 persen suara. Petro, mantan Wali Kota Bogota dan saat ini menjadi senator, telah berjanji untuk memerangi ketidaksetaraan dengan janji menggratiskan biaya pendidikan tinggi, reformasi pensiun, dan pajak yang tinggi atas tanah yang tidak produktif.

Janji-janji Petro tersebut, terutama larangan proyek minyak baru, telah mengejutkan beberapa investor, meskipun ia telah berjanji untuk menghormati kontrak saat ini. Kemenangan Petro kemungkinan akan menyebabkan kegelisahan pasar sampai kabinetnya diumumkan, kata beberapa analis kepada Reuters, Minggu.

Salah satu pendukung Petro, Alejandro Forero (40) yang menggunakan kursi roda, menangis saat penghitungan suara bergulir di Bogota. Baca juga: Tentara Kolombia Temukan Dua Kapal Lagi Dekat Kapal San Jose yang Penuh Harta Karun

“Akhirnya, terima kasih Tuhan. Saya tahu dia akan menjadi presiden yang baik dan dia akan membantu kami yang paling tidak beruntung. Ini akan berubah menjadi lebih baik,” kata Forero.

Beberapa orang menari di jalan dekat tempat pemungutan suara terbesar di Bogota, meskipun hujan terus turun. Pilpres kali ini adalah pencalonan presiden ketiga dari Petro. Kemenangan Petro kali ini membuat Kolombia masuk dalam daftar negara-negara Amerika Latin yang telah memilih kaum progresif dalam beberapa tahun terakhir.

Petro pernah mengatakan bahwa dia disiksa oleh militer ketika dia ditahan karena keterlibatannya dengan M-19. Potensi kemenangannya membuat pejabat tinggi angkatan bersenjata Kolombia bersiap untuk perubahan. Calon wakil presiden Petro, Francia Marquez, akan menjadi wakil presiden wanita Afro-Kolombia pertama di negara itu. Marquez merupakan mantan pembantu rumah tangga.

Salah satu warga, Pedro Vargas (48), mengaku memilih Petro karena dia diminta oleh putrinya yang berusia 15 tahun. “Saya harap pria ini memenuhi harapan putri saya, dia sangat percaya pada janjinya,” tambah Vargas, yang mengatakan bahwa sebelumnya dia tidak pernah memilih. Petro juga telah berjanji untuk sepenuhnya menerapkan kesepakatan damai 2016 dengan pemberontak FARC dan mencari pembicaraan dengan gerilyawan ELN yang masih aktif.

(Agt/sumber: reuters)

Terbaru