Sejumlah Mahasiswa yang tergabung dalam Jaringan Mahasiswa Bersatu Tapanuli Bagian Selatan (JMB-Tabagsel) Melaksanakan Audiensi di Kantor Dinas Pertanian Tapanuli Selatan terkait langkanya Pupuk subsidi dan harga yang tidak sesuai. ( 30/05/2023)
Audiensi dari JMB Tabagsel berlangsung di salah satu Ruangan kantor Dinas Pertanian Tapsel yang di hadiri oleh Personel Polres Tapsel, Dinas Perdagangan, Kadis Pertanian Tapsel Sekretaris, Kabid pertanian, Kabid Sarana Prasarana, serta 13 Kepala Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) seluruh kecamatan di Tapanuli Selatan.
Forum sempat memanas karna jawaban dari pihak Dinas yang bertele-tele dan tidak diterima oleh Mahasiswa sehingga salah salah satu Kepala BPP marah dan meninggalkan Forum. Sontak salah satu Mahasiswa meminta kepada Kepala Dinas Pertanian untuk Melakukan Evaluasi terhadap Kepala BPP.
“tolong pak Kadis ASN yang seperti ini di evaluasi.” Ujar Husin Lubis
Dalam hal ini, Amrul Syafi i Harahap Selaku Ketua JMB Tabagsel menyampaikan Poin-poin yang di bahas dalam Forum yakni mekanisme Pengusulan Rencana Depenitif Kebutuhan Kelompok oleh Ketua kelompok ke BPP, jumlah lahan, kuota pupuk subsidi baik NPK dan Urea yang di salurkan distributor kepada Kelompok Tani melalui UD, serta Harga Pupuk Subsidi di lapangan.
Menanggapi Hal tersebut Bismar Muaratua Siregar selaku Kadis Pertanian Tapsel mengatakan bahwa Harga Pupuk Subsidi tidak ada urusan dengan pihak Dinas dan kami tidak punya wewenang mematok harga pupuk.
“Untuk Harga Pupuk Subsidi tidak ada hubungannya dengan kami itu urusan UD dan kita tidak punya wewenang untuk mematok harganya” Ungkap Bismar Muaratua Siregar
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian No. 10 tahun 2022 Tentang Cara Penetapan Alokasi & Harga Eceran Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian. Namun masih ada Beberapa oknum membuat harga jual pupuk yang tak wajar kepada masyarakat.
“Padahal Pemerintah Pusat sudah menerbitkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2022 tentangTata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian.
Namun masih ada Oknum yang membuat harga tak wajar untuk memperkaya diri dan secara tidak langsung telah melakukan pembodohan kepada para orang tua kami”. ujar Arjuliadi Hrp
Para Mahasiswa berharap supaya pihak berwenang untuk lebih intensif mengawasi penjualan pupuk bersubsidi. Dan untuk menindak UD yang melakukan tindakan memperkaya diri sendiri dengan menaikkan harga pupuk.
“Kami meminta agar pihak berwenang tidak diam dan bungkam dalam pengawasan pupuk subsidi ini dan untuk selanjutnya kami akan melangkah kepihak Polres Tapsel untuk menyampaikan Laporan dugaan kami serta kami dari JMB menantang pihak polres Tapsel agar mengupas tuntas mafia pupuk di kabupaten Tapanuli Selatan”. Tegas Fauzi Harahap