JALUR DUA.COM–Di tengah terik Bulukumba, Lingkungan Butung, Kelurahan Bontokamase, Kecamatan Herlang, ramai oleh pertemuan penting. Anggota DPRD Bulukumba, Kaspul Beje, atau akrab disapa “Kaspul,” mengadakan reses masa persidangan III 2025. Bukan cuma acara formal, ini adalah momen warga meluapkan kekhawatiran atas tanah longsor dan abrasi yang mengancam hidup mereka.
Kaspul tiba dengan penuh semangat, disambut warga yang wajahnya penuh harap bercampur cemas. Ketua LPM Bontokamase membuka acara dengan tegas, “Kami butuh solusi sekarang! Longsor dan abrasi hancurkan jalan dan pantai kami.” Suaranya mencerminkan keputusasaan warga yang terhimpit bencana.
Data BPBD Bulukumba mengungkap fakta pahit: pesisir Herlang rawan bencana karena hujan deras dan tanah curam. Dua tahun terakhir, longsor merusak puluhan rumah dan memutus akses jalan. Abrasi juga telan garis pantai hingga puluhan meter. Tapi, solusi dari pemerintah masih minim.
Kaspul mencatat keluhan warga, dari nelayan yang kehilangan lahan hingga ibu rumah tangga yang takut rumahnya ambruk. “Saya orang Herlang, saya akan perjuangkan tanggul pantai dan penguatan lereng,” janjinya penuh keyakinan. Namun, warga tak langsung yakin. “Kami mau jalan aman, pantai kami kembali!” seru seorang ibu dengan mata berkaca.
Reses selesai dengan daftar aspirasi di tangan Kaspul dan harapan tipis di hati warga. Saat matahari tenggelam di pantai yang kian menyusut, satu pertanyaan menggantung: akankah suara warga didengar, atau hanya jadi catatan kosong? Hanya tindakan nyata yang akan menjawab.(*)